Hai, kis, hai dis, hai guys. Aku Anton,
untuk sementara Andre aku suruh pergi dulu. Hari ini tanggal 21 Februari 2014. Siang.
Masih ingat kejadian kemarin malamnya aku. Ketuban pecah ya gak sih? Hahaha. Setelah
aku urut urut in, aku baru ini ngeluarin ketuban karena seorang cewek
sepertinya, seingatku. Aku flashback ke hari sebelumnya. Aku dengan sengaja
melakukan perbuatan berdosa. Dan sumpah, aku menyesal banget nget. (ni aku andre: Ton, jangan mbahas dosa di
sini, saru tenan. Tak tapok ke nda.) Ok. Lanjut saja berarti, karena access
denied dari sang empunya kuasa di sini. Haha. Malam itu hari kamis malam to,
tanggal 20 Februari. Seharian aku ga bbm Gadis. Karena aku lagi ngganjel
perasaan, seharian marah marah. Mau bbm gadis takut ganggu.
Nightmare
On The Air
Udah jam 10, seperti biasa, aku coba
hentikan semua kerjaan ku, fokus dengerin radio dari handphone. Kerasa badan
capek semua, udah ada seminggu lebih tidur ku ga teratur, kadang tidur sampe
jam 2 jam 3, kemarin pas ada liga champion tidur jam 5. Badan sudah mulai
protes kemarin, panas, radang, tapi aku langsung ambil antibiotik tanpa
ketahuan mamah, jadi udah agak mendingan. Fokus, dengerin imelda. Tiba tiba,
jam 23:32 ...
G : mas mas
A : deg deg
G : dek mu mbrebeki kuping, haha. Km kok
masih hidup
(biasa
gadis punya selera humor yang tinggi yang ga semua cewek punya)
A : aku? Aku lagi dengerin kis. Km lg
ngapain?
G : lagi tiduran mas. Eh mas bo aku
kerja diluar kota mas. Hehe.
A : maksudnya kis?
(berharap
aku dikerjain, tapi ...)
G : aku
jadinya kerja di luar kota. Tangerang.
A : Secepat ini kah?
(hanya
4 bulan? Aku menemukan sosok yang aku sayang?)
G : Iya ig mas. Aku kayaknya gak bisa
ikut wisuda. Gak bisa ngrayain ULTAH
ku di Semarang.
A : kapan pergi? (terasa ada yang ngalir dari mataku. Basah, dan segera mengering.)
G : aku kok sedih ya mas. Gak tau ig
nunggu telp lg dari sana. Tadi malem udah di telpon suruh siap siap.
Perasaan malam itu? Jengkel. Di dada ku
ki rasa ne persis sama yang tak rasain kalo aku lagi dioneke sama orang, tapi
aku ga mau mbales. Ndongkol, emosi. Tapi segerakan sadar. Siapa aku? I am just
a friend. Sedangkan jika kekasihnya seperti apa reaksinya, kalo aku malah yang meletup,
juga tidak etis. Jika aku yg punya cewek, dan ada pria lain yang memberikan
perhatian lebih juga pasti aku ga akan terima.
Aku sadar, gadis sudah memiliki
seseorang, namun aku yang semula iya, memang hanya ingin menuntut pertemanan,
namun perasaan tidak bisa berbohong kalo ada perasaan ingin berharap lebih,
sampe kadang, “Hi, aku ndak pekok? Sebodoh ini kah lulusan perguruan tinggi
negeri tersebut yg paling imut?”.
Namun aku akan segerakan membuka
lembaran baru. Aku akan berusaha tetep jadi seorang teman (terindah.red) selama
gadis masih welcome. Akan aku kubur dalam dalam untuk setiap jengkal
keinginanku untuk bisa duduk bersama lebih lama, ketawa bersama lebih keras,
dan berada sedekat ini untuk lebih dekat. 4 bulan ini serasa baru tadi pagi aku
ngrasainya, tapi kok seperti ini.
Tapi untuk setiap pertemuan yang aku
lakukan bersama dengan Gadis, adalah hal baru dan satu pertemuan terakhir yang
aku dapat dari gadis, wajah kami Cuma sejauh ini ..... dia duduk di tembok kos,
sdgkan aku duduk di motor, di motor yang sudah aku parkir mepet dengan tembok.
Upload enggak upload enggak masih
bingung, tapi hingga pada akhirnya ada diantara kamu yang menemui cerita ini di
internet, berarti aku sudah nekad, dan ini adalah perasaan paling jujur yang
pernah aku berikan pada seorang gadis.
Dan aku ambil opsi terakhir...
Buat gadis.
“Baik
baik disana ya. Lagipula Cuma Semarang – Tangerang juga ga begitu jauh ya gak
sih? Lagipula masih banyak hari yang bisa kita kerjakan walaupun hanya sebatas
berkirim pesan. Aku akan selalu ada di sini kis. Pertemuan di kos kemarin to
dis, aku bilang. Ini gak perpisahan kan? Kamu malah bercanda itu perpisahan. Malesi,
haha. Yakin ku, kita pasti berjumpa lagi. Dan hingga saat itu, kita pasti sudah
memiliki kehidupan yang lebih baik dari hari ini. Amin.
Oiya
satu lagi doakanlah teman mu ini biar “pet
mbuh”. Ini sakit menahun soalnya dis. Dan sampai sekarang aku belum nemu
obatnya. Haha. Tapi yakin aku pasti nemu obatnya.
Kamu,
teman cewek, yang paling istimewa buat ku. makasih buat semuanya ya. Sampai kita
berjumpa lagi. Tuhan memberkati.”